Senin, 27 Oktober 2008

Definisi Publik (Public Relation)

KHALAYAK (PUBLIK)
1. Definisi Khalayak atau Publik
Khalayak (public) adalah kelompok orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal.
Menurut definisi yang dirumuskan oleh PR, istilah khalayak sengaja dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yakni publics. Setiap organisasi/perusahaan memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak yang terbatas itulah organisasi senantiasa menjalin komunikasi, baik secara internal maupun eksternal.
2. Khalayak/Publik Utama

a) Masyarakat Luas
Khalayak masyarakat dari suatu organisasi tergantung pada jenis organisasi itu sendiri. Khalayak pasar swalayan pemerintah daerah, instalasi nuklir, pabrik, lembaga pendidikan, dan markas besar polisi jelas berbeda satu sama lain. Sebuah organisasi yang bijaksana akan mengawali kegiatan PR-nya dengan mengenali masalah dan kebutuhan masyarakat sekelilingnya.

b) Calon Pegawai atau Anggota
Calon pegawai/anggota tidak akan tertarik untuk melamar pada suatu organisasi apabila mereka tidak mengetahui apa yang dilakukan organisasi itu, serta sejauh mana potensinya sebagai majikan yang baik.

c) Pegawai atau Anggota
Pegawai atau anggota suatu perusahaan/organisasi meliputi semua orang yang bekerja pada atau menunjang suatu organisasi, yakni pucuk pimpinan (pihak manajemen) dan para eksekutif; petugas gudang, pabrik dan laboratorium; staf divisi pelayanan dan penjalan, dan sebagainya. Mereka bias saja terpusat di satu gedung, atau bias pula terpencar-pencar seperti halnya para pegawai dan kru maskapai penerbangan.

d) Pemasok
Ada dua jenis pemasok, yakni yang memasok jasa-jasa seperti air bersih dan energy, serta pemasok berbagai macam bahan baku, komponen produksi, serta jasa professional.

e) Masyarakat Keuangan
Di tingkat yang paling sederhana, unsure pasar uang atau masyarakat keuangan adalah bank local. Untuk perusahaan-perusahaan yang telah go public, maka unsure atau kalangan masyarakat keuangan yang dilibatkannya tentu saja jauh lebih luas, seperti Bursa Shama Nasional.

f) Distributor
Distributor adalah mereka yang menangani fungsi perantara antara produsen dan konsumen.

g) Konsumen dan pemakai
Yang disebut konsumen dan pemakai produk bukan hanya rumah tangga, tetapi juga perusahaan pembeli dalam partai besar yang lazim disebut sebagai ‘pemasok sekunder’ Mereka tidak langsung memakai produk itu, tetapi mengolahnya lagi menjadi produk lain.

h) Pencipta atau Pemimpin Pendapat Umum
Mereka terdiri dari orang-orang yang berpengaruh sehingga setiap pendapatnya bias jadi menentukan naik turunnya atau bahkan jatuh bangunnya suatu organisasi.

i) Serikat Pekerja
Serikat-serikat pekerja memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan komersial, industrial dan politik di Inggris. Dewasa ini banyak serikat pekerja yang telah mempekerjakan para spesialis di berbagai bidang. Tidak ada pimpinan manapun yang dapat mengabaikan mereka.

j) Media Massa
Pihak media memerlukan penanganan yang sama sekali berbeda daripada yang diberikan terhadap khalayak-khalayak lainnya. Salah satu alasannya adalah kenyataan bahwa media merupakan jalur penghubung langsung antara organisasi dan para khalayak Anda. Adalah suatu keberhasilan besar bagi seorang PR ketika para editor surat kabar menghubungi Anda dan bertanya-tanya kalau-kalau Anda memiliki cerita yang bagus untuk mereka.

3. Alasan Penetapan Khalayak/Publik

- Untuk mengidentifikasikan segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat untuk dijadikan sasaran suatu program PR
- Untuk menciptakan skala prioritas, berkaitan dengan adanya kterbatasan anggaran dan sumber-sumber daya lainnya
- Untuk memilih media dan teknik PR yang sekiranya paling sesuai
- Untuk mempersiapkan pesan-pesan sedemikian rupa agar efektif dan mudah diterima.

Akibatnya Tidak Ditetapkannya Khalayak
- Segenap usaha dan dana akan terpecah belah akibat terlalu luasnya khalayak yang dituju
- Pesan yang dikirimkan tidak ditangkap atau dimengerti sebagaimana mestinya, karena pesan itu tidak sesuai dengan karakteristik khalayak yang menerimanya
- Total kegiatan tidak akan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sehingga penggunaan jam kerja, materi serta peralatan menjadi tidak ekonomis
- Tujuan yang hendak dicapai—walaupun telah ditargetkan—tidak akan tercapai.
- Pihak manajemen atau perusahaan klien merasa tidak puas dengan hasil yang ada. Kalau ini berlangsung berulang-ulang pada akhirnya mereka akan beranggapan bahwa kegiatan PR itu merupakan suatu yang abstrak, atau bahkan sesuatu yang sia-sia dan hanya memboroskan uang saja. Kemungkinan lainnya mereka masih percaya pada manfaat dan arti penting PR, tetapi mereka takkan mempercayai lagi kompetensi para praktisi PR yang mereka pekerjakan.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

wow..
lumayan nih buat tambah ilmu. bisa buat nambah bahan tugas juga..
Anak Komunikasi juga ya??
sama donk, tapi saya bukan PR. saya jurusan manajemen komunikasi..

salam kenal ya, siapa tau bisa tukeran ilmu dan info2 ttg komunikasi..
=)

rinorewel mengatakan...

Wah..iya sama-sama..
Ini kutipan dari buku juga kok..
Kita sama-sama belajar yah..

Unknown mengatakan...

Tolong donk disebutkan daftar pustakanya. Jadi saya bisa mencari sumber bukunya. Terima kasih.

Unknown mengatakan...

Latar belakag khalayak humas apa yah